Perbuatan buruk,
Selalu berbuah buruk.
Apa yang saat ini yang
sedang anda hadapi...?
Tumpukan utang...?
Permasalahan bisnis
dan pekerjaan...?
Ancaman keretakan
rumah tangga...?
Persoalan keturunan...?
Kehilangan harta
benda...?
Kehinaan nama..?
Mungkin saat Ini
saudara menganggap bahwa diri Saudara sedang terpuruk.
Tapi biarlah. Biarkan
keterpurukan datang, biarkan ketersudutan datang, biarkan penyakit menyentuh
kehidupan saudara. Sementara ia datang, persiapkan saja diri sebaik-baiknya
agar ketika semuanya berlalu, kita sudah menjadi manusia yang lebih beriman dan
lebih yakin akan keberadaan Alloh.
Tapi tariklah
sebuah pelajaran hidup yang berharga dari kehidupan yang telah terlewati. Kehidupan
kita bertutur, “tempuh jalan-jalan kebaikan, dan jangan mengingatkan bahwa
siapaun yang tidak menghendaki kesusahan, tidak menginginkan kesulitan
dikehidupan didunia ini, hendaknya selalu berbuat baik, dan menjauhi keburukan.
Apa pun perbuatan buruk yang kita lakukan,
hanya akan mengantarkan kita kepada kenestapaan yang mungkin berkepanjangan. Dan
apapun kejahatan yang kita kerjakan, hanya akan mengantarkan kita kepada
penyesalan yang mungkin kita ratapi sepanjang sisa hidup kita.
Renungkanlah
wahai hatiku... tidak ada satu pun yang bisa meloloskan diri dari hukum sebab akibat.
Renungkanlah
wahai diriku... tidak ada satu pun manusia yang bisa lolos dari kejaran akibat
bruk perbuatan buruk.
Jangan tertawa
dulu, untuk siapa saja yang telah mengecewakan Alloh dan menari-nari diatas
pendirataan orang lain.
Jangan dulu
bertepuk dada, untuk anda yang diatas angin dan kemudian melupakan sesama.
Boleh saja
berteriak kesenangan, ketiak mempertontonkan keburukan dan memperlihatkan
kemaksiatan.
Tapi jangan menangis, ketika Alloh perlihatkan
akibat buruk dari kelakuan buruk.
“Janganlah kamu kira bahwa orang-orang yang
kafir itu dapat melemahkan (Alloh dari mengazab mereka)di bumi ini, sedang
tempat tinggal mereka(di akhirat) adalah neraka. Dan sungguh amat jeleklah
tempat kembali itu.” (QS. An-Nuur: 57)
Camkan sekali
lagi hal berikut! Alloh tidak akan
pernah membiarkan seseorang berlaku
sewenang-wenang kemudian ia bisa melangkah. Hingga kemudian tersudut. Tersungkur
dan mau kembali memohon ampunan-Nya.
“Ðan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan
berserah dirilah kepada-Nya. Sebelum datang azab kepadamukemudian kamu tidak
dapat dotolong(Lagi). Dan ikutulah sebaik-baik apa yang telah diturunkan
kepadamu dari Tuhanmu sebelum datang azab kepadamu dengan tiba-tiba, sedang
kamu tidak menyadarinya.” (QS> az-Zumar: 57)
Banyak bercerita
tentang kisah sukses yang terbangun
setelah orang tersebut mampu mengelola kegagalan demi kegagalanya,
sehingga menjadi media belajar efektif untuk menapak kejenjang kesuksesan. Kini
dibagian ini juga dikisahkan sebaliknya. Yaitu kisah-kisah orang-orang yang
jatuh meluncur kebawah. Hancur, Terpuruk, dan tersudut. Terlalu banyaknkita
saksikan kehancuran seseorang setelah masa keemasanya berlalu.
-
Banyak kita temukan orang-orang kaya yang
nestapa ditengah kekayaanya.
-
Tidak sedikit kita dengan pejabat-pejabat yang
hina di akhir masa jabatanya, atau malah ketikan jabatanya masih dalam
genggamanya.
-
Tidak jarang kita menemukan rumah-rumah mewah
yang basah dengan air mata kesedihan.
-
Sering kita melihat kenyataan rapuhnya
orang-orang yang kita anggap hebat, kaya, dan sukses... rapuh keadaan
ekonominya dengan setumpuk masalah dan utang....
Saudaraku...
Dan engkau juga wahai diriku...
Hidup tidaklah pernah abadi...
Begitu uga dengan kesenangan dan kesusahan,
Tidak pernah abadi...
Tidak heran
bila didalam Al-Qur’an kita diperintahkan untuk ‘berjalan dimuka bumi ini’ dan‘melihat-lihat’
apa yang menyebabkan kegagalan seseorang memeroleh ketenangan, kebahagiaan, dan
rasa aman supaya kita jangan mencicipi kegagalan dan kepahitan, justru dibalik
kesuksesan dan manisnya dunia yang kita genggam. (lihat Al-Imron: 197, al-An’aam;11, an-Nahl; 36, Thaahaa: 128, an-Naml: 69,
al-Ankabut: 20, Faathir: 44).
Tidak usah
terlalu jauh , lihatlah diri kita sendiri. Apa yang kemudian terjadi setelah
kita melakukan sebuah penipuan, misalnya, apakah akan bisa kita tenang...? bagi
yang keseringan, “jawabanya bisa jadi biasa-biasa aja tuhh...”
Tapi itu
bukan jawaban. Itu hanya perasaan nafsu saja yang sudah dikipasi kipasnya
syetan. Jawabanya yang pasti, tidak bisa! Kita selalu dikejar perasaan
berdosa dan oleh akibat dari dosa itu
sendiri. Tanya diri kita apakah senang melakukan keburukan? Boleh jadi senang,
namanya saja nafsu. Tapi semampunya hanya sebentar, sebelum kemudian
tersudutkan. Begitu pula denagn perbuatan-perbuatan maksiat lain.
“Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa
yang telah diperbuatnya.” (QS. Al-Muddastir: 38)
TEMUKAN PENYEBABNYA TEMUKAN JAWABANYA
Selalu Ada Pertolongan
Alloh
0 komentar:
Posting Komentar