space iklan

`
Sabtu, 31 Agustus 2013

Sekilas Tentang Istidroj atau Penundaan Pembalasan dari Alloh "TEMUKAN PENYEBABNYA TEMUKAN JAWABANYA"


Perbuatan buruk,
Selalu berbuah buruk.
Apa yang saat ini yang sedang anda hadapi...?
Tumpukan utang...?
Permasalahan bisnis dan pekerjaan...?
Ancaman keretakan rumah tangga...?
Persoalan keturunan...?
Kehilangan harta benda...?
Kehinaan nama..?
Penyakit...?

Mungkin saat Ini saudara menganggap bahwa diri Saudara sedang terpuruk.
Tapi biarlah. Biarkan keterpurukan datang, biarkan ketersudutan datang, biarkan penyakit menyentuh kehidupan saudara. Sementara ia datang, persiapkan saja diri sebaik-baiknya agar ketika semuanya berlalu, kita sudah menjadi manusia yang lebih beriman dan lebih yakin akan keberadaan Alloh.

Tapi tariklah sebuah pelajaran hidup yang berharga dari kehidupan yang telah terlewati. Kehidupan kita bertutur, “tempuh jalan-jalan kebaikan, dan jangan mengingatkan bahwa siapaun yang tidak menghendaki kesusahan, tidak menginginkan kesulitan dikehidupan didunia ini, hendaknya selalu berbuat baik, dan menjauhi keburukan.

Apa pun perbuatan buruk yang kita lakukan, hanya akan mengantarkan kita kepada kenestapaan yang mungkin berkepanjangan. Dan apapun kejahatan yang kita kerjakan, hanya akan mengantarkan kita kepada penyesalan yang mungkin kita ratapi sepanjang sisa hidup kita.

Renungkanlah wahai hatiku... tidak ada satu pun yang bisa meloloskan diri dari hukum sebab akibat.

Renungkanlah wahai diriku... tidak ada satu pun manusia yang bisa lolos dari kejaran akibat bruk perbuatan buruk.

Jangan tertawa dulu, untuk siapa saja yang telah mengecewakan Alloh dan menari-nari diatas pendirataan orang lain.

Jangan dulu bertepuk dada, untuk anda yang diatas angin dan kemudian melupakan sesama.

Boleh saja berteriak kesenangan, ketiak mempertontonkan keburukan dan memperlihatkan kemaksiatan.

Tapi  jangan menangis, ketika Alloh perlihatkan akibat buruk dari kelakuan buruk.

“Janganlah kamu kira bahwa orang-orang yang kafir itu dapat melemahkan (Alloh dari          mengazab mereka)di bumi ini, sedang tempat tinggal mereka(di akhirat) adalah neraka. Dan sungguh amat jeleklah tempat kembali itu.” (QS. An-Nuur: 57)

Camkan sekali lagi hal berikut!  Alloh tidak akan pernah  membiarkan seseorang berlaku sewenang-wenang kemudian ia bisa melangkah. Hingga kemudian tersudut. Tersungkur dan mau kembali memohon ampunan-Nya.

“Ðan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya. Sebelum datang azab kepadamukemudian kamu tidak dapat dotolong(Lagi). Dan ikutulah sebaik-baik apa yang telah diturunkan kepadamu dari Tuhanmu sebelum datang azab kepadamu dengan tiba-tiba, sedang kamu tidak menyadarinya.” (QS> az-Zumar: 57)

Banyak bercerita tentang kisah sukses yang terbangun  setelah orang tersebut mampu mengelola kegagalan demi kegagalanya, sehingga menjadi media belajar efektif untuk menapak kejenjang kesuksesan. Kini dibagian ini juga dikisahkan sebaliknya. Yaitu kisah-kisah orang-orang yang jatuh meluncur kebawah. Hancur, Terpuruk, dan tersudut. Terlalu banyaknkita saksikan kehancuran seseorang setelah masa keemasanya berlalu.

-          Banyak kita temukan orang-orang kaya yang nestapa ditengah kekayaanya.
-          Tidak sedikit kita dengan pejabat-pejabat yang hina di akhir masa jabatanya, atau malah ketikan jabatanya masih dalam genggamanya.
-          Tidak jarang kita menemukan rumah-rumah mewah yang basah dengan air mata kesedihan.
-          Sering kita melihat kenyataan rapuhnya orang-orang yang kita anggap hebat, kaya, dan sukses... rapuh keadaan ekonominya dengan setumpuk masalah dan utang....

Saudaraku...
Dan engkau juga wahai diriku...
Hidup tidaklah pernah abadi...
Begitu uga dengan kesenangan dan kesusahan,
Tidak pernah abadi...

Tidak heran bila didalam Al-Qur’an kita diperintahkan untuk ‘berjalan dimuka bumi ini’ dan‘melihat-lihat’ apa yang menyebabkan kegagalan seseorang memeroleh ketenangan, kebahagiaan, dan rasa aman supaya kita jangan mencicipi kegagalan dan kepahitan, justru dibalik kesuksesan dan manisnya dunia yang kita genggam. (lihat Al-Imron: 197, al-An’aam;11, an-Nahl; 36, Thaahaa: 128, an-Naml: 69, al-Ankabut: 20, Faathir: 44).

Tidak usah terlalu jauh , lihatlah diri kita sendiri. Apa yang kemudian terjadi setelah kita melakukan sebuah penipuan, misalnya, apakah akan bisa kita tenang...? bagi yang keseringan, “jawabanya bisa jadi biasa-biasa aja tuhh...”

Tapi itu bukan jawaban. Itu hanya perasaan nafsu saja yang sudah dikipasi kipasnya syetan. Jawabanya yang pasti, tidak bisa! Kita selalu dikejar perasaan berdosa  dan oleh akibat dari dosa itu sendiri. Tanya diri kita apakah senang melakukan keburukan? Boleh jadi senang, namanya saja nafsu. Tapi semampunya hanya sebentar, sebelum kemudian tersudutkan. Begitu pula denagn perbuatan-perbuatan maksiat lain.

“Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya.” (QS. Al-Muddastir: 38)

TEMUKAN PENYEBABNYA TEMUKAN JAWABANYA
Selalu Ada Pertolongan Alloh


0 komentar:

Posting Komentar