Perintah syukur
ini jelas disebitkan dalam Al-Qur’an dan ia terkait pula dengan rezeki (didalam
ayat-Nya dibahasakan dengan kenikmatan):
“Seungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami
akan menambah(nikamat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka
sesungguhnya azab_Ku sangat pedih” (Surah Ibrahm[14] ayat 7).
Lalu, bagaimana
aplikasi dari syukur itu sendiri ? syukur itu dibagi menjadi 3 (tiga); 1)
Syukur dengan lisan, 2) Syukur dengan perbuatan, dan 3) Syukur dengan hati.
Syukur dengan
lisan yang paling mudah adalah dengan mengucapkan kalimat hamdalah saat setiap
kali kita memperoleh kenikmatan. Atau dengan selalu menyebut-nyebut bahwa
kenikmatan yang kita dapat itu adalah dari Alloh SWT. Nabi Sulaiman sebagai manusia
paling kaya dan belum pernah ada yang mengalahkanya saja berkata:
”Ini termasuk karunia Tuhan-Ku untuk mencoba
aku apakah aku bersyukur atau mengingkari ( akan nikmat-nimat-Nya). Dan baramg
siapa yang bersyukur, maka sesengguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) diri
sendiri dan barang siapa yang ingkar. Maka sesungguhnya Tuhanku Mahakaya lagi
Mahamulia.” (Surah An-Naml [27] ayat
40).
Kadang kita lupa
nikmat itu sangat dekat dan sudah kita nikamati. Nggak percaya? Simak kisah
berikut ini!
Di Mana Air?
Seorang ayah dan
anknya sedang duduk ditepi sungai dan mereka berbincang-bincang.
“lihatlah anakku,
air begitu penting dalam kehidupan. Tak ada air, tak akan ada kehidupan. Tanpa
air kita akan mati”, kata sang ayah.
Pada saat yang
bersamaan, seekor ikan kecil mendengar percakapan itu dari sungai yang ada
dibawahnya. Karena ingin tahu apa sebenarnya air itu? Akhirnya ikan itu
berenang dari hulu sampai hilir, hanya menayakan perihal air kepada
teman-temanya.
Ternyata ikan
yang ditemui tidak mengetahui apa sebenarnya air itu dimana tempatnya. Si ikan
semakin gelisah. Lalu ia berenang menuju mata air untuk menanyakan hal serupa
pada ikan yang sudah tua usianya. Mungkin ia mendapatkan jawabanya.
“hai ikan tua,
tahukah kamu apa air itu? Dimana tempat tinggalnya? Aku penasaran sekali.” Tanya
ikan kecil itu.
“tak usah gelisah
anakku. Setiap saat kamu menjumpainya, karena ia terus berada didekatmu bahkan
sangat dekat dari yang engkau kira. Sehingga engkau tidak menyadari akan
keberadaanya. Air itu telah mengelilingimu sekarang. Memang benar katamu, tanpa
air kita akan mati. Tanpa air tak ada kehidupan.”
Praktik
Besyukur
dengan perbuatan dapat diaplikasikan dengan cara mengeluarkan sebagian rezeqi
yang kita miliki untuk keperluan
sedekah dan infak. Hal ini sudah saya lakukan dengan menyedekahkan sebagian
keuntungan dari setiap hasil penjualan daganganya.
Adapun sedekah
dengan hati dapat dilakukan dengan menetapkan keyakinan bahwa semua kenikmatan
itu adalah dari Alloh. Kaya-miskin, sehat-sakit, sukses dan gagal adalah sudah
ketetapan (takdir) dari-Nya. Tugas kita hanyalah berikhtiar dengan maksimal
sekuat kemampuan. Dengan demikian, segala sesuatunya akan terasa ringan dan
mudah.
“bersyukur
tidak hanya ketika memperoleh kenikmatan, tetapi juga saat menghadapi suatu
musibah. Sebab, selalu ada hikmah yang diberikan oleh Alloh dibalik setiap
ketentuan-Nya. Selalu ada kemudahan setelah kesulitan.”
Sekian dulu
pembahasan tentang menjadi hamba Alloh yang pandai bersyukur,, semoga tulisan
ini menjadi manfaat untuk kita semua yang mau membaca dan mengamalkanya,, dan
semoga menjadi salah satu amal sholeh saya dan saudara selain amal-amal soleh
yang lainya,, aminn.. semoga Alloh memberkahi setiap tulisan ini dan pada siapa
saja yang membaca dan mengamalkanya.
Untuk pembahasan
selanjutnya Insya Alloh akan Kita bahas tentang sholat dhuha pembuka pintu rezeki..
MARKETING LANGIT
Inspirasi Hidup dan Bisnis
"TIDAK AKAN BERKURANG SEDIKIT PUN HARTA YANG KITA SEDEKAHKAN DENGAN IKLAS KARENA ALLOH MELAINKAN AKAN TERUS BERTAMBAH DAN BERTAMBAH, ALLOH AKAN MENGGATINYA DENGAN BERLIPAT-LIPAT GANDA" Termakasih Alloh SWT & Terimakasih Muhammad SAW Terimakasih Ustad Yusuf Mansur
0 komentar:
Posting Komentar