space iklan

`
Minggu, 01 September 2013

Berisi "Belajar Tentang Sedekah"



Case 2

Masih dalam adegan yang sama, kejadian yang sama, dan situasi yang sama dengan Case 1. Case 2 ini hanya ingin menambahkan, bahwa ternyata amplop yang diberikan ke anak yatim tersebut “tdak kosong”. Melainkan ia “berisi”.

Tentu saja bukan berisi 100rb. Sebab itu nah sudah terang bahwa amplop itu berisi 100rb. Cuma, amplop itu tampa nama. Hanya bertuliskan “hamba Alloh”. Ada sih “isi”nya yang lain selain uang 100rb danbubuhan nama: Hamba Alooh. Yakni bubuhan doa: “semoga ananda diberikan kesembuhan, dan ibu memiliki keberkahan memelihara anak yatim”.  Tapi amplop ini “sepi” dari kepentingan pribadi. Kosong dari kepentingan pribadi.


                Nah, di Case 2 ini, ada seorang anak muda, yang bergaya sedekah sama. Sama-sama tersembunyi.

                Sekedar mengulang Case 1, di Case 1 dulu, sipemberi sedekah benar-benar mengosongkan sedekahnya hanya untuk Alloh semata. Bahkan tidak ada permintaan apa pun kepada yang diberinya. Tidak ada. Ia hanya menambahkan amalnya dengan amalan doa. Ya, ia mendoakan anak yatim dan si ibu tersebut. Agar anak yatim tersebut dan si ibunya mendapatkan berkah sebab dirumah tersebut terdapat anak yatimnya.

                Namun anak muda di Case 2 ini berbeda. Anak muda pemberi sedekah ini menambahkan kalimat akhir di amplop tersebut: “...Mohon doa, agar Alloh berikan saya rezeqi yang banyak yang barokah, dan agar Alloh mengabulkan hajat saya.”

                Masih tampa nama. Hanya tertulis: “Hamba Alloh”.

                ................................

                Terasa mulai ada satu pamrih ya? Minta didoakan oleh sipenerima sedekah.

                Atau saudara mengatakan, yang beginian mah disebutnya bukan pamrih atuh. Sebut saja denangan: minta doa. Ya, minta doa dari si yatim dan ibunya. Toh, minta doa itu kan tidak salah. Bukan sesuatu yang pamrih. Malah kebaikan adanya.

                Betul  loh, minta doa itu adalah ibadah juga. Bahkan ibadah berganda. Ketika kita minta doa, maka itu akan membuat orang lain mendoakan kita. Itu kan sama saja dengan memberi peluang orang untuk mendoakan orang lain. Dan ketika meminta doa, ada pahala silaturahim juga.

                Sebagianya lagi berpendapat, minta doa mah, gak kudu ngasih juga gak apa-apa. Barangkali demikian salah satu dari pendapat kita semua, ya kan?. “Cuma, gak enak saja,” timpal mungkin yang lain. Masa minta doa  tampa memberi sesuatu? Kalau kita bawa tentengan buat siyatim, bisa nyenengin hatinya loh, rasanya siyatim pun begitu dimintain doa jadi tambah enteng dan ikhlas.

                Tetap terlihat pamrih ya?

                Enggak ah.

                Ya terserah saja. Cuma, pertanyaanya, apakah saudara tega mengatakan si anak muda tipe kedua ini adalah orang yang tidak ikhlas? “hanya” karena dia minta doa dari yang diberinya sedekah? Tega? Atau saudara malah mengatakan, insya Alloh anak muda ini tetap ikhlas. Permintaan  sedekahnya tidak menjadikan keikhlasanya menjadi cacat. Nah, buat yang ridak melarang anak mudaini meminta doa, dan tetap dikatakan ikhlas, lalu ikhlas yang mana yang akan anda pilih? Ikhlas yang dicase pertama? Atau yang dicase yang kedua? Ikhlas yang dicase kedua mulai bertaburan lebih banyak pahala loh. Jika yang dicase pertama dapat pahala sedekah dan mendoakan yang diberi. Maka di case kedua si anak muda dapat pahala tambahan lagi, yakni pahala meminta doa dan pahala dari yang mendoakan sebab ada permintaan didoakan.

                Dalam hubungannya dengan Alloh, memnita adalah sesuatu yang bukan hanya saja dilarang, tapi juga malah disuruh, dianjurkan, dan menjadi ibadah. Karena itu, mestinya sedekah tidak boleh menghalangi seseorang dari meminta. Sebagaiman sholat dan atau amal soleh lainya yang malah menjadi penambah faktor doa dikabuklkan. Jika doa itu dilayangkan sehabis mengerjakan amal soleh.

                Dan jika sedekah malah menjadikan seseorang tidak boleh berharap ma Alloh,  apakah ia boleh kemudian memilih tidak bersedekah saja? Sebab sedekahnya malah menghalanginya meminta  sama Alloh?
                Ikuti Case Case selanjutnya ya ....

    Heheheheehhee...

BOLEH GAK SIH NGAREP?

Belajar Tentang Sedekah

0 komentar:

Posting Komentar