space iklan

`
Jumat, 27 September 2013

Menjadi Hamba Yang Pandai Bersyukur



Perintah syukur ini jelas disebitkan dalam Al-Qur’an dan ia terkait pula dengan rezeki (didalam ayat-Nya dibahasakan dengan kenikmatan):

Seungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah(nikamat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab_Ku sangat pedih” (Surah Ibrahm[14] ayat 7).

Lalu, bagaimana aplikasi dari syukur itu sendiri ? syukur itu dibagi menjadi 3 (tiga); 1) Syukur dengan lisan, 2) Syukur dengan perbuatan, dan 3) Syukur dengan hati.


Syukur dengan lisan yang paling mudah adalah dengan mengucapkan kalimat hamdalah saat setiap kali kita memperoleh kenikmatan. Atau dengan selalu menyebut-nyebut bahwa kenikmatan yang kita dapat itu adalah dari Alloh SWT. Nabi Sulaiman sebagai manusia paling kaya dan belum pernah ada yang mengalahkanya saja berkata:

”Ini termasuk karunia Tuhan-Ku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari ( akan nikmat-nimat-Nya). Dan baramg siapa yang bersyukur, maka sesengguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) diri sendiri dan barang siapa yang ingkar. Maka sesungguhnya Tuhanku Mahakaya lagi Mahamulia.” (Surah  An-Naml [27] ayat 40).

Kadang kita lupa nikmat itu sangat dekat dan sudah kita nikamati. Nggak percaya? Simak kisah berikut ini!

Di Mana Air?

Seorang ayah dan anknya sedang duduk ditepi sungai dan mereka berbincang-bincang.
“lihatlah anakku, air begitu penting dalam kehidupan. Tak ada air, tak akan ada kehidupan. Tanpa air kita akan mati”, kata sang ayah.

Pada saat yang bersamaan, seekor ikan kecil mendengar percakapan itu dari sungai yang ada dibawahnya. Karena ingin tahu apa sebenarnya air itu? Akhirnya ikan itu berenang dari hulu sampai hilir, hanya menayakan perihal air kepada teman-temanya.

Ternyata ikan yang ditemui tidak mengetahui apa sebenarnya air itu dimana tempatnya. Si ikan semakin gelisah. Lalu ia berenang menuju mata air untuk menanyakan hal serupa pada ikan yang sudah tua usianya. Mungkin ia mendapatkan jawabanya.

“hai ikan tua, tahukah kamu apa air itu? Dimana tempat tinggalnya? Aku penasaran sekali.” Tanya ikan kecil itu.

“tak usah gelisah anakku. Setiap saat kamu menjumpainya, karena ia terus berada didekatmu bahkan sangat dekat dari yang engkau kira. Sehingga engkau tidak menyadari akan keberadaanya. Air itu telah mengelilingimu sekarang. Memang benar katamu, tanpa air kita akan mati. Tanpa air tak ada kehidupan.”

            Praktik
Besyukur dengan perbuatan dapat diaplikasikan dengan cara mengeluarkan sebagian rezeqi yang kita miliki untuk keperluan sedekah dan infak. Hal ini sudah saya lakukan dengan menyedekahkan sebagian keuntungan dari setiap hasil penjualan daganganya.

Adapun sedekah dengan hati dapat dilakukan dengan menetapkan keyakinan bahwa semua kenikmatan itu adalah dari Alloh. Kaya-miskin, sehat-sakit, sukses dan gagal adalah sudah ketetapan (takdir) dari-Nya. Tugas kita hanyalah berikhtiar dengan maksimal sekuat kemampuan. Dengan demikian, segala sesuatunya akan terasa ringan dan mudah.

“bersyukur tidak hanya ketika memperoleh kenikmatan, tetapi juga saat menghadapi suatu musibah. Sebab, selalu ada hikmah yang diberikan oleh Alloh dibalik setiap ketentuan-Nya. Selalu ada kemudahan setelah kesulitan.”

Sekian dulu pembahasan tentang menjadi hamba Alloh yang pandai bersyukur,, semoga tulisan ini menjadi manfaat untuk kita semua yang mau membaca dan mengamalkanya,, dan semoga menjadi salah satu amal sholeh saya dan saudara selain amal-amal soleh yang lainya,, aminn.. semoga Alloh memberkahi setiap tulisan ini dan pada siapa saja yang membaca dan mengamalkanya.

Untuk pembahasan selanjutnya Insya Alloh akan Kita bahas tentang sholat dhuha pembuka pintu rezeki..




MARKETING LANGIT
Inspirasi Hidup dan Bisnis

"TIDAK AKAN BERKURANG SEDIKIT PUN HARTA YANG KITA SEDEKAHKAN DENGAN IKLAS KARENA ALLOH MELAINKAN AKAN TERUS BERTAMBAH DAN BERTAMBAH, ALLOH AKAN MENGGATINYA DENGAN BERLIPAT-LIPAT GANDA" Termakasih Alloh SWT & Terimakasih Muhammad SAW Terimakasih Ustad Yusuf Mansur

0 komentar:

Posting Komentar